Kamis, 01 Desember 2011

"The Call (Lyrics)"


The call
It Started out as a feeling
Which then grew turned into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word
And then that word grew louder and louder
‘til it was a bettle cry
I ‘ll come back when you call me
No need to say goodbye

Just because everything’s changing
Dosen’t mean it’s never been this way before
All you can do is try to know who your friends are
As you head off to the war
Pick a star on the dark horizon and follow the light
You’ll come back when it ‘s over
No need to say goodbye
You’ll come back when it ‘s over
No need to say goodbye
Now we’re back to the beginning
It’s just a feeling and no one knows yet
But just because they can’t feel too
Dosen’t mean that you have to forget
Let your memories grow stronger and stronger
‘Til they ‘re before your ayes
You’ll come back when when they call you
No need to say goodbye

Minggu, 27 November 2011

UPH Soccer Competition 2011

Tim UPH (Universitas Pelita Harapan)dari kiri ke kanan (berdiri) Asisten Coach Zhuang,Marino,Andrew,Michael,Manager Pa Djami,Boby,Nuel,Jerry,Tommo,Stefen Coach Hendry
Duduk kiri ke kanan : Daniel, Edward,Adit,Randy,Martin(C),Fakri,Nico,Fabio
Lokasi : Uph Soccer field
Uph Soccer Competition 2011




 

 Pemain Uph  sedang melakukan pemanasan dalam laga final melawan Universitas Bina Nusantara.




Tim mengandalkan Tuhan selalu pada tiap laganya, agar di berkati dan terhindari cidera yang mungkin terjadi.



Memberikan motivasi agar tim selalu berjuang untuk memainkan sepak bola yang indah.
 Pemain cadangan dengan serius memperhatikan dan memberi motivasi kepada pemain yang lagi bermain dalam lapangan.

Rabu, 27 Juli 2011

Teknik foto Depth

Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.
Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:






Foto lebah mengisap sari bunga. lokasi Gunug Sosiri Sentani Barat 
                                  

Materil Interior

Material Kain (Fabrik)

Kerinduan kebebasan Pulauku Papua

Pulau terbesar di Negara Indonesia yang terletak paling timur di nusantara ini menyimpan banyak misteri,keunikan alam dan budaya yang perlu di ketahui, karena telah lama tidak di kenal oleh dunia luar karena letaknya yang sangat jauh dari Ibu Kota Jakarta. Pulau yang pertama menerima sinar matahari pagi di  Indonesia. Mustikah pulau ini tertinggal dan terbelakang dari pembangunan dan perkembangan teknologi moderen yang akan menguasai dunia sebentar lagi. Inilah Pulau Papua yang penuh berkat yanga telah di berikan Tuhan kepada kita masyarakat Papua,marilah membangun Papua dengan dengan cinta dan kasih yang telah di berikan oleh sang pencipta pulau ini yaitu, Tuhan Yesus Kristus.

Wilayah Papua terbagi dalam sebutan masyarakat pantai dan daratan (pegunungan) pembagian sebutan ini hanya berlaku dimasyakat, tidak di pakai secara resmi, karena dapat memiliki arti yang  memecah belakan kesatuan di masyarakat. Sebutan masyarakat pantai di berikan kepada masyarakat asli yang tinggal di  pesisir pantai dengan mata pencarian adalah sebagai nelayan penagkap ikan dan bertani namun mereka lebih terbiasa dengan usaha menangkap ikan. Demikian juga sebutan masyarakat gunung adalah sebutan kepada masyarakat yang bermukim di dataran yang luas dan tinggi jauh dari laut, dengan mata pencarian adalah beratani dan berburu. Makanan pokok masyarakat Papua adalah Sagu dan Ubi. 

Kebudayaan masyarakat Papua pada bidang seni adalah melukis pada kulit kayu dan seni  memahat pada kayu. Jenis pohon tertentu yang di ambil kulitnya kemudian di kerjakan secara sederhana demikian juga,  seni memahat tidak semua pohon dapat digunakan pohon jenis tertentu yang hasilnya akan baik.
Penduduk asli Papua hampir sebagiannya adalah pemeluk Agama Kristen. Oleh dua orang missionaris Kristen yang berkebangsan Jerman yaitu Ottou dan Geisler, sending pertama terjadi pada tanggal, 5 Februari 1955 di Pulau Mansinam, Kota Manokwari provinsi Papua Barat. Masyarakat Papua adalah masyarakat yang ramah dan menghargai hak kebebasan beragama yang dianut oleh semua masyarakat yang tinggal di Papua. 

Perekonomia masyarakat setempat pada masa pemerintah Belanda di Papua perekonomian dan pendidikan di wilayah ini cukup maju itu terbukti pada tahun 1957 sampai 1966, masyarakat Papua di daerah Genyem Kabupaten Jayapura pengekspor biji kakao (bahan pembuata coklat), terbesar di Asia Tenggara (salah satu contoh). Kemudian setelah Papua bergabung ke Negara Indonesia, tempat ini kemudian di tutup dengan alasan yang tidak di ceritakan. Perekonomian masyarakat asli saat ini adalah masyakat Papua yang konsuntif sehingga Papua lambat untuk berkembang.  Pengusaha ekonomi kecil, menengah hingga besar di kelolah oleh orang pendatang ( Jawa,Sulawesi, dll). Orang Jawa datang ke Papua melalui program transmigrasi  pemerinta pusat di Jakarta. Lain halnya dengan orang Sulawesi sebagiannya adalah pedagang yang datang ke Papua dengan tujuan berdagang. Program transmigrasi yang di rancang oleh pemerintah pusat di Jakarta yang  bertujuan sebagai pemerataan masyarakat justru berubah menjadi perampasan hak ulayat masyarakat setempat,pemerintah memberikan lahan yang baik kepada masyarakat transmigrasi dan memberikan perlengkapan pertanian yang modern kepada mereka sedangkan penduduk asli tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah padahal  tanah tempat mereka mencari makan telah di pakai oleh trasmigrasi. Oleh karena itu, penduduk asli mulai tersisikan dari bidang pengembangan ekonomi kecil.

Terpenting dalam pengembangan Papua adalah pendidikan, pendidikan di Papua yang maju pesat di daera perkotaan sedangkan didaera kampung sangat jauh tertinggal ini di karenakan oleh kurangnya tenaga pengajar di kampung, ada juga tenaga pengajar yang mangkir dari tempat tugas. Hal ini di biarkan saja oleh dinas terkait yang mengakibatkan makin tertinggal pendidikan di daerah perkampungan yang perlu kita ketahui juga masyarakat yang tinggal di kampung merupakan penduduk asli dan yang di perkotaan sebagian besarnya adalah warga pendatang.

Telah di bahas mengenai buruknya pengembangan pendidikan demikian juga pada perkembangan pemerintahan era otonomi kusus,yang berpihak kepada putra putri asli  sehingga putra,putri asli Papua banyak yang bekerja di bidang legeslatif dan eksekutif. Otonomi kusus yang tertuang pada UU No 21 tahun 2001, rancangan pemerinta pusat dengan tujuan pengembangan Sumber  Daya Manusia (SDM), mandiri,sehat, maju dan bebas dari kebodohan serta menjadi tuan di negeri sendiri (Papua). Putra dan putri Papua yang memimpin saat ini belum mampu menjawab ke sengsaraan masyarakat dari ketertinggalan yang sedang di alami. Sampai kapan penderitaan ini dapat di singkirkan dari tanah tercinta ini, tanah yang kaya namun sengsara karena putra dan putri yang memimpin mungkin lebih memikirkan kehidupan pribadi dan komunitasnya saja. Kata pepata ‘seperti kacang lupa pada kulitnya’  suatu pengharapan yang besar agar pepatah ini tidak berlaku di tanah terkasih Papua.

Peningkatan kualitas semberdaya manusia saat ini sangat bergantung pada generasi muda sekarang oleh karena  sudah 12 tahun otonomi kusus di Papau namun masyarakat asli belum dapat nikmati kesejatraan kesehatan,kesejateraan ekonomi dan bebas dari kebodohan. Jumlah angka kematian ibu dan bayi,anak usia remaja putus sekolah dll, masi sangat tinggi. Siapa yang akan bertanggung  jawab terhadap masala yang telah di bahas di atas. Marilah sebagai generasi muda Papaua yang berpendidikan dan cinta akan Tanah Papua, satukan tekad untuk memajukan tanah  ini dengan penuh semangat kesatuan dan kebersamaan yang berdasar pada firman Tuhan Yesus Kristus.

Kamis, 16 Juni 2011

Cerita Rakyat Terjadinya Danau Sentani

Dichtung und Wahreheit : Dongen dan Kebenaran

Danau Sentani terletak memanjang jurusan barat – timur dengan bentuk yang sangat tidak beraturan.panjangnya 24 km dengan lebar yang sangat berbeda – beda di bagian timur 12 km, bagian tengah 2 – 3 km sedangkan di bagian barat 12 km. Di bagian barat dan tengah di hubungkan sebuah selat, yaitu selat Simporo yang panjangnya ± 6 km.
Letaknya 27 m dari permukaan laut dari sumber informasi yang di peroleh ( Panggabean) Dinas Perikanan Darat tempat yang paling dalam pernah mereka ukur 71 m, sedang menurut pemberitaan orang Belanda hanya 50 m. Danau Sentani airnya termasuk jernih dan di lihat dari luar kehijau – hijauan karena lumut dan rumput danau yang tumbuh di dalamnya. Air danau di alirkan ke selatan oleh sungai Jaifuri dan ke sungai Sekanto anak sungai Tami yang meneruskan ke Lautan Teduh.  Danau ini kaya akan ikan dan mungkin ikan mas terbesar di Indonesia di jumpai di  danau ini karena danau Toba sudah kalah setelah Jepang memasukan ikan mujair.
Keganjilan danau tawar ini dari danau – danau yang kita ketahui ialah dengan adanya buaya, ikan hyu  dan ikan hyu gergaji dalam danau ini.
Penangkapan ikan hyu ini semakin sukar ( karena jumlahnya  makin berkurang  bahkan punah sama sekali? (pen.)
Menurut narasumber Panggabean dari Perikanan Darat, begitu jaring di pasang ikan – ikan mencari tempat berlindung diantara tiang – tiang besar yanga ada dalam danau ini.z
Menurut  Zweirzychi tentang terjadinya danau Sentani dan mengapa dalamdanau terdapat  ikan hyu yang tempatnya sebenarnya di lautan. Danau Sentani terjadi di sebapkan terbendungnya sungai karena  pengangkatan ( lebih tepat naiknya, pen.) t anah pegunungan di utaranya, kemudian air danau dapat menembus di bagian selatan mengalir keluar sampai sungai Sekanto.
Lebih jelas lagi uraian dalam Tijdschrift Nieuw Guinea ( majalah Niuew Guinea) tahun ke- 15 Juli 1954, hal 59 dimana di sebut bahwah barat ada rip – rip koraal (kolaalriffen) muda, yang muncul hingga 400 m dari permukaan laut. Dengan pertumbuhan kolaalriffen ini, “ teluk laut Sentani “ bagian barat dan selatan dari pegunungan ini terangkat dan terpisah dari laut dan terjadilah danau Sentani.

Dongen Danau Sentani dan Asal kata “Irian”

Primus interpares atau nenek moyang pertana bernama Haboi dan bertempat tinggal di Jernakho. Langit masih gelap pada waktu itu. Bersama – sama dengan odofolo Wali bermaksud mengangkat langit sedikit keatas dan menekan bumi kebawah supaya matahari dapat bersinar. Mereka dapat melihat bahwah manusia – manusia di bumi tidak memiliki air dan api.
Haboi dan Wali pergi menjumpai Dobonai dengan membawa gelang eba dengan tiga utas manik manik yaitu : hawa, haj dan naro agar Dobonai yang bertempat tinggal di Dafonsoro  (puncak sycloop) memberi air kepada manusia.
Sebelum Haboi tiba Dobonai  telah mengetahui kedatangan mereka karena di beritahukan oleh emiem seekor burung.

Setelah keduanya tiba di Dafonsoro mereka memberitahukan untuk membeli air untuk manusia. Dobonai setujuh tetapi mereka harus byar juga kepada Doekoenbuluh dan Roboniawai. Mereka berangkat lagi untuk menjupai kedua dewa ini. Tetapi waktu pembayaran di lakukan terjadi kekeliruan  :  Manik – manik terbaik di berikan kepada Roboniawai  yang lebih muda dari Doekoenbuluh yang sehatusnya menerimanya. Dengan marah sekali Doekoenbuluh berkata : kalau saya marah saya akan datangkan petir dan guruh manusia akan menderita sebap saya akan memberikan banyak air sampai ia naik sampai melimpa.  Mereka berempat menghadap Dobonai dan Wali membuat ember dari daun – daun ( habue ) Dobonai mula – mula mengantar mereka  ke tempat mandi yang airnya keruh . mereka tidak mau menerima air ini. Dobonai membawa mereka ke satu tempat dan membuka tempat itu darimana ia mengambil air minum . air ini sangat jernih dan di dalamnya berenang seekor ikan. Mereka mengabil ika ini dan juga ikannya. Dobonai menutup “ember”  merka dan berpesan bahwa dalam perjalan pulang tidak boleh berburu.
Haboi dan Wali berangkat pulang tetapi dalam perjalanan pulang mereka melihat seekor  babi hutan besar  dan hasrat tidak dapat di tahan lagi. Mereka memanah babi hutan itu, tetapi segera “ember” mereka pecah dan air mulai mengalir dan berobah dan menjadi sungai besar yang menghanyutkan Haboi dan Wali, sampai Haboi mencabut pisaunya menancapkaya sekaligus menahan air tersebut . air segera mengikuti  lobang tancapan pisau tetapi tidak berapa lama muncul lagi di  permukaan bumi yang mengakibatkan terjadinya danau di muka mereka, sehingga Haboidan Wali tidak ada jalan lagi untuk kembali ke Jomokho. Mereka menebang kayu untuk di jadikan sampan tetapi mereka terpaksa mendayung kembali melihat air begitu kotor sehingga tidak dapat mengalir.
Haboi memerintahkan kepada anak Wali untuk memasak air tetapi ia mati tenggelam. Mayatnya di bawah air ke yakonde dari sana ke Pui dan dari sana memalui sungai itafili ke sungai tami dan kembali lagi ke Pui. Haboi, Wali dan istri nya pergi mencari mayat anak ini dan telah tibah di Pui melihat mayat itu terapung .
Haboi memerintahkan istri Wali ke tempat mayat tetapi begitu tiba di tempat, ibu ini dia bunuh, supaya rohnya dapat hidup bersama anaknya.
Haboi dan Walli Wai jomoko. Beginilah terjadinya Danau Sentani menurut penduduk setempat.
Kata Sentani dalam bahassa Sentani tidak mempunya arti sedangkan penduduk penduduk asli berpendapat bahwah perkataan Sentani berasal dari kata “ Heram” yang berobah menjadi “Setam” dan bermetamorfosa lagi menjadi Sentani. Nama asli Danau Sentani adalah “bu jakala” = air jernih, sedang kata “ Heram” masih kita jumpai pada ondowafi Clan Ohei, yaitu. “ Heram – Tainy krebeuw.
Pada mulanya penduduk Sentani terkonstrir di “ tiga pulau”  yaitu :
1.       Asei dengan kampung Asei yang menyebar ke Ayapo – Asei kecil, Waena dan Yoka.
2.       Pulau Ayanu dengan kampung Ifar besar menyebar ke Ifar kecil – Siboi – boi – Yoka, Yabuai – Sereh – Puyuh besar – Puyuh kecil – ifar Babrongko – Abar.
3.       Pulau Yonokhom dengan kampung Kwadeware menyebar ke Doyo – Sosiri – Yakonde dan Dondai.
Kampung Simporo dan Netar mempunyai sejarah sendiri.